Tuesday, January 22, 2019

Studi Kasus Sistem Informasi KFC (Kentucky Fried Chicken)


Tujuan Audit Sistem informasi
1. Mengamankan Asset
Aset (aktiva) yang berhubungan dengan instalasi sistem informasi mencakup: perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), manusia (people), file data, dokumentasi sistem, dan peralatan pendukung lainnya.

2. Menjaga Integritas Data
Integritas data berarti data memiliki atribut:
kelengkapan, baik dan dipercaya, kemurnian, dan ketelitian. Tanpa menjaga integritas data, organisasi tidak dapat memperlihatkan potret dirinya dengan benar atau kejadian yang ada tidak terungkap seperti apa adanya.


Keputusan maupun langkah-langkah penting di organisasi salah sasaran karena tidak didukung dengan data yang benar. Oleh karena itu, upaya untuk menjaga integritas data, dengan konsekuensi akan ada biaya prosedur pengendalian yang dikeluarkan harus sepadan dengan manfaat yang diharapkan.

3. Menjaga Efektifitas Sistem
Sistem informasi dikatakan efektif hanya jika sistem tersebut dapat mencapai tujuannya.
perlu upaya untuk mengetahui kebutuhan pengguna sistem tersebut (user), apakah sistem menghasilkan laporan atau informasi yang bermanfaat bagi user. Auditor perlu mengetahui karakteristik user berikut proses pengambilan keputusannya.


4. Efisiensi
Dikatakan efisien jika ia menggunakan sumberdaya seminimal mungkin untuk menghasilkan output yang dibutuhkan. Pada kenyataannya, sistem informasi menggunakan berbagai sumberdaya, seperti mesin, dan segala perlengkapannya, perangkat lunak, sarana komunikasi dan tenaga kerja yang mengoperasikan sistem tersebut.



Studi Kasus Sistem Informasi KFC (Kentucky Fried Chicken)


Deskripsi Perusahaan
KFC merupakan contoh perusahaan pertama yang memanfaatkan perkembangan Teknologi komputer yang menjadi dasar penerapan aplikasi nyata penggunaan media komunikasi dan pengolahan data perusahaan. Perusahaan ini terus mengembangkan sistem informasinya untuk menunjang bisnisnya agar lebih efektif dan berdaya saing tinggi. KFC mengggunakan sistem informasi berbasis komputer untuk mengembangkan sistem order yang berbasis internet, melengkapi sistem order via telepon. Bahkan merambah ke sistem jejaring sosial seperti facebook dan twitter untuk membangun komunitas melalui situs tersebut serta berbagai penawaran promo via email dan internet. Hal ini terbukti meningkatkan keuntungan perusahaan. Evaluasi salah satunya dilakukan berdasarkan masukan dari konsumen untuk meningkatkan kualitas produk, layanan dan fasilitas melalui Brand Image Tracking Study (BITS) dan Champs Management System (CMS).
KFC berada dibawah naungan perusahaan yang sama, yaitu YUM! Brands inc, yang merupakan perusahaan publik di Ameika serikat yang juga pemilik warlaba Taco Bell, Pizza Hut, A&W, dan Long Jhonn silvers.

Sistem Informasi Yang Digunakan Pizza Hut
Memberikan pelayanan yang terbaik adalah visi dari KFC. Untuk itu KFC merancang suatu sistem informasi yang berbasiskan IT sehingga bisa menunjang seluruh aktivitas bisnis KFC. Sistem informasi di KFC mencakup Operating Support System (OSS) dan Managing Support System (MSS). 
  •       Operating Support System
Sistem pendukung operasi semacam ini menghasilkan berbagai produk informasi yang paling dapat digunakan oleh para manajer. Peran dari sistem pendukung operasi perusahaan bisnis adalah untuk secara efisien memproses transaksi bisnis, mengendalikan proses industrial, mendukung komunikasi dan kerjasama perusahaan, serta memperbarui database perusahaan. Operating system yang digunakan oleh KFC dibagi kembali menjadi beberapa macam yaitu: 

a.  Transaction Processing System (TPS)
KFC dalam melakukan transaksi telah mempunyai jaringan komputer yang terintegrasi dengan customer yang menyediakan informasi pemesanan. Transaction Processing System yang digunakan oleh KFC adalah Point of Sale (POS) System, yang merupakan bagian yang paling vital dalam proses operasional, transaksi dengan konsumen yang melibatkan interaksi langsung dengan pelanggan dan database perusahaan secara simultan, kemampuan hardware dan software yang dapat diandalkan merupakan faktor kunci kelangsungan operasional.
Aliran kerja Operasional KFC diterjemahkan dari secara baku ke dalam proses otomatisasi. Pesanan diterima pelanggan oleh sistem point of sale (Order station) yang akan di catat oleh work station sebagai pengumpul data kolektif dari beberapa order station. Kemudian pesanan akan langsung 10 diproses oleh dapur dengan hard copy document transaction sebagai perintah kerja. Seluruh data transaksi kemudian disimpandalam file server, sedangkan driver routing diperlukan sebagai pengawas kegiatan operasional yang akan dipantau langsung oleh Head Quarter melalui jaringan WAN.  

b.   Enterprise Collaboration System (ECS) 
Perusahaan waralaba KFC telah mulai melakukan aliansi bisnis dengan menggunakan intranet, ekstranet, dan internet untuk membangun jaringan komunikasi global baik dengan customer, pihak internal, supplier, dan pihak lainnya yang terkait dalam system. Merupakan sistem informasi yang berkaitan dengan tim pendukung, kelompok kerja, peningkatan komunikasi dan produktivitas perusahaan dan kolaborasi mengenai bentuk aplikasinya, dan otomatisasi pekerjaan. Misalnya memfasilitasi dalam elektronik mail untuk mengirim dan menerima pesan elektronik, dan termasuk menggunakan video conference dan lain-lain.
Sistem ini juga digunakan untuk keperluan koordinasi dan pertukaran informasi di internal perusahaan, misalkan antar outlet KFC akan dihubungkan ke dalam satu jaringan sehingga koordinasi dan pertukaran informasi dapat mudah dilakukan.

c.  Process Control System 
KFC telah mengembangkan in house system bernama KFC Management System. Sistem ini menyediakan aplikasi yang mendukung store manager untuk melakukan bussiness forecasting, Inventory management dan human resource management. Process control ini, outlet-outlet KFC dapat beroperasi dengan efektif dan efisien sehingga memaksimalkan profit. sistem ini tersambung secara otomatis dengan kantor pusat (Head Quarter), sehingga para manager dapat memonitor performa, melakukan kontrolserta koordinasi dengan tiap outletnya.
  • Management Support System 

Sistem ini muncul ketika aplikasi sistem informasi berfokus pada penyediaan informasi dan dukungan dalam pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer. Karena menyediakan informasi dan memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan oleh semua level manajer dan profesional bisnis adalah tugas yang cukup sulit, maka diperlukan suatu sistem pendukung operasi yang disebut dengan sistem pendukung manajemen.

a. Management Information System (MIS) 
Sistem Informasi ini menyediakan informasi dalam bentuk laporan dan tampilan kepada para manajer dan professional bisnis. Contohnya kepada manajer penjualan yang dapat menggunakan informasi melalui jaringan komputer, dan mengakses tampilan tentang keadaan hasil penjualan produk mereka dan dapat mengakses intranet perusahaan mengenai laporan analisis penjualan harian, dan sekaligus mengevaluasi hasil penjualan yang dibuat oleh masing-masing staf penjualan.
MIS yang digunakan pada KFC adalah KFC’s Field Management System yang menyediakan aplikasi yang dapat membantu store manager dalam business forecasting, inventory management dan human resources management. Aplikasi ini akan berupa suatu bentuk pelaporan yang selanjutnya digunakan oleh perusahaan dalam penentuan atau pengambilan keputusan pada sistem penunjang keputusan. 


b. Decision Support Sistem (DSS)
DSS suatu sistem yang memberikan dukungan komputer secara langsung kepada seorang manajer dalam proses pengambilan/pembuatan keputusan. Seorang manajer produksi dapat menggunakan DSS untuk menentukan berapa banyak produk yang akan diproduksi seperti pada perusahaan manufaktur, dengan didasarkan pada perkiraan penjualan dikaitkan dengan promosi yang akan dilakukan, lokasi dan ketersediaan bahan baku yang diperlukan dalam memproduksi suatu produk. DSS menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi manager end-user secara interaktif dengan menggunakan berbagai model analisis, simulasi dan lain sebagainya. Bagi KFC sendiri penggunaan DSS terlihat ketika setiap store manager dapat memonitor performance sistem secara langsung dan interaktif, juga dilengkapi dengan management tool analysis dalam menganalisa business forecasting dan manajemen persediaan. 

c. Information Reporting System
Information Reporting System (IRS) menyediakan informasi produk bagi manajeral dan end users. Akses data IRS berisi informasi tentang operasi internal yang telah diproses sebelumnya oleh transaction processing systems. Informasi produk memberikan gambaran dan laporan yang dapat dilengkapi berdasarkan permintaan, periode maupun ketika terjadi situasi tak terduga.

d.  Executive Information System
Sistem Informasi eksekutif dirancang untuk menyediakan akses yang mudah dan cepat untuk informasi informasi selektif tentang faktor-faktor ekslusif dalam menjalankan tujuan strategis bagi manajemen.

Analisa Masalah
Dari rangkuman berita diatas, dapat ditarik beberapa kesimpulan :
  1. Sistem informasi selalu dibutuhkan untuk memproses data yang dihasilkan oleh dan digunakan dalam operasi bisnis.
  2. Memerlukan jaringan untuk melakukan transaksi pemesanan.
  3. Mendukung store manager untuk melakukan bussiness forecasting, Inventory management dan human resource management.
  4. Sistem Informasi ini menyediakan informasi dalam bentuk laporan dan tampilan kepada para manajer dan professional bisnis.
  5. DSS menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi manager end-user secara interaktif dengan menggunakan berbagai model analisis, simulasi dan lain sebagainya.

Kesimpulan
Sistem Informasi yang diterapkan di KFC yang mencakup Operating Support System (OSS) dan Managing Support System (MSS) telah di setting sesuai dangan visi perusahaan yaitu memuaskan pelanggan. Sehingga setiap peningkatan penjualan, peningkatan outlet, kendala-kendala operasional tidak berpengaruh terhadap kualitas pelayanan KFC.
Pizza Hut dengan tipe Sistem Informasi ini bisa bersaing dengan kompetitor-kompetitor lain karena keunggulan strategik yang dimiliki oleh KFC dapat dipertahankan dan juga dapat diarahkan kepada pengembangan pengembangan produk lain yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan.

Refrensi

Tuesday, December 4, 2018

COBIT (Control Objective for Information and Related Technology)


Definisi COBIT
COBIT adalah suatu panduan standar praktik manajemen teknologi informasi dan sekumpulan dokumentasi best practices untuk tata kelola TI yang dapat membantu auditor, manajemen, dan pengguna untuk menjembatani pemisah antara risiko bisnis, kebutuhan pengendalian, dan permasalahan-permasalahan teknis. COBIT menciptakan sebuah jembatan antara manajemen TI dan para eksekutif bisnis. COBIT mampu menyediakan bahasa yang umum sehingga dapat dipahami oleh semua pihak. Adopsi yang cepat dari COBIT di seluruh dunia dapat dikaitkan dengan semakin besarnya perhatian yang diberikan terhadap corporate governance dan kebutuhan perusahaan agar mampu berbuat lebih dengan sumber daya yang sedikit meskipun ketika terjadi kondisi ekonomi yang sulit. Fokus utama dari COBIT ini adalah harapan bahwa melaui adopsi COBIT ini, perusahaan akan mampu meningkatkan nilai tambah melalui penggunaan TI dan mengurangi resiko-resiko inheren yang teridentifikasi didalamnya COBIT yang dikembangkan oleh IT Governance Institute (ITGI), merupakan bagian dari Information Systems Audit and Control Association (ISACA). Saat ini pengembangan terbaru dari standar ini adalah COBIT Edisi 5.0.

Manfaat yang diberikan oleh informasi dan teknologi pada perusahaan :      
  1. Menjaga kualitas informasi untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis.
  2. Menghasilkan nilai bisnis dari investasi pemanfaatan IT , untuk mencapai tujuan strategis dan merealisasikan dalam memanfaatkan bisnis melalui penggunaan IT yang efektif dan inovatif.   
  3. Mencapai keunggulan operasional melalui penerapan teknologi yang handal dan efisien.
  4. Menjaga resiko yang behubungan dengan penerapan pada tingkat yang masih bisa ditoleransi mengoptimalkan biaya penggunaan it service dan teknologi
COBIT di rancang untuk digunakan oleh tiga pengguna yang berbeda yaitu :
  1. Manajemen : untuk membantu mereka menyeimbangkan antara resiko dan investasi pengendalian dalam sebuah lingkungan IT yang sering tidak dapat diprediksi.
  2. User : untuk memperoleh keyakinan atas layanan keamanan dan pengendalian IT  yang disediakan oleh pihak internal atau pihak ketiga.
  3. Auditor : untuk medukung/memperkuat opini yang dihasilkan dan/atau untuk memberikan saran kepada manajemen atas pengendalian internal yang ada.

Komponen-Komponen COBIT
COBIT memiliki komponen-komponen sebagai berikut :
  • Executive Summary
  • Framework
  • Control Objective
  • Audit Guidelines
  • Management Guidelines
  • Control Practices
Tujuan Pengendalian Internal bagi Organisasi
  1. Operasi yang efektif dan efisien : Informasi yang didapat harus relevan dan berkaitan dengan proses bisnis yang ada dan juga dapat diperoleh tepat waktu, benar, konsisten, dan bermanfaat. 
  2. Kerahasiaan : Menyangkut perhatian atas perlindungan informasi yang sensitif dari pihak-pihak yang tidak berwenang.
  3. Integritas : Berkaitan dengan akurasi dan kelengkapan dari informasi dan juga validitasnya sesuai nilai-nilai dan harapan bisnis.
  4. Ketersedian Informasi : Berkaitan dengan informasi harus dapat tersedia ketika dibutuhkan oleh suatu proses bisnis baik sekarang maupun di masa yang akan datang. Ini juga terkait dengan pengamanan atas sumber daya yang perlu dan kemampuan yang terkait.
  5. Pelaporan keuangan yang handal : Berkaitan dengan pemberian informasi yang tepat bagi manajemen untuk mengoperasikan perusahaan dan juga pemenuhan kewajiban mereka untuk membuat pelaporan keuangan.
  6. Ketaatan terhadap ketentuan hukum dan peraturan : Terkait dengan pemenuhan sesuai dengan ketentuan hukum, peraturan, perjanjian kontrak, dimana dalam hal ini proses bisnis dipandang sebagai suatu subjek. 
  7. Domain. Terdapat 4 domain, yaitu :
A.  Planning and organization
B.   Acquisition dan implementation
C.   Delivery and Support
D.   Monitoring

Kerangka kerja COBIT ini terdiri atas beberapa arahan ( guidelines ), yaitu:
  1. Control Objectives : Didalam pengendalian tingkat-tinggi (high-level control objectives) terdapat 4 domain, yaitu: planning & organization , acquisition & implementation, delivery & support , dan monitoring .
  2. Audit Guidelines : Didalam pengendalian yang bersifat rinci (detailed control objectives) terdapat 318 tujuan-tujuan untuk membantu para auditor dalam memberikan management assurance dan atau saran perbaikan. 
  3. Management Guidelines : Pada management guidelines terdapat arahan, baik secara umum maupun spesifik, mengenai apa saja yang mesti dilakukan, terutama agar dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :
A.  Sejauh mana Anda (TI) harus bergerak, dan apakah biaya TI yang dikeluarkan sesuai dengan manfaat yang dihasilkannya.
B.   Apa saja indikator untuk suatu kinerja yang bagus?
C.   Apa saja faktor atau kondisi yang harus diciptakan agar dapat mencapai sukses (critical success factors )?
D. Apa saja risiko-risiko yang timbul, apabila kita tidak mencapai sasaran yang ditentukan?
E.    Bagaimana dengan perusahaan lainnya – apa yang mereka lakukan?
F.    Bagaimana Anda mengukur keberhasilan dan bagaimana pula membandingkannya.

The COBIT Framework memasukkan juga hal-hal berikut ini:
  • Maturity Models 
  • Critical Success Factors (CSFs) 
  • Key Goal Indicators (KGIs)
  • Key Performance Indicators (KPIs)
Siapa saja yang menggunakan COBIT?
COBIT digunakan secara umum oleh mereka yang memiliki tanggung jawab utama dalam alur proses organisasi, mereka yang organisasinya sangat bergantung pada kualitas, kehandalan dan penguasaan teknologi informasi.

Skala Maturity dari Framework COBIT
Maturity model adalah suatu metode untuk mengukur level perkembangan manajemen proses, yaitu mengukur sejauh mana kapasitas manajemen tersebut.  Sebagai contoh adalah ada beberapa proses dan sistem kritikal yang membutuhkan manajemen keamanan yang lebih ketat dibanding proses dan sistem lain yang tidak begitu kritikal. Dan dibutuhkan derajat, kepuasan pengendalian yang dibutuhkan untuk mengaplikasikan pada suatu proses adalah didorong pada selera resiko Enterprise dan kebutuhan kepatuhan yang diterapkan. Penerapan tata kelola TI di suatu lingkungan Enterprise, tergantung pada pencapaian tiga aspek maturity (kemampuan, jangkauan dan kontrol). Peningkatan maturity akan mengurangi resiko dan meningkatkan efisiensi, mendorong berkurangnya kesalahan dan meningkatkan kuantitas proses yang dapat diperkirakan kualitasnya dan mendorong efisiensi biaya terkait dengan penggunaan sumber daya TI.

Maturity model dapat digunakan untuk memetakan :
  1. Status pengelolaan TI perusahaan pada saat itu.
  2. Status standart industri dalam bidang TI saat ini (sebagai pembanding)
  3. Status standart internasional dalam bidang TI saat ini (sebagai pembanding)
  4. Strategi pengelolaan TI perusahaan (ekspetasi perusahaan terhadap posisi pengelolaan TI perusahaan)
Tingkat kemampuan pengelolaan TI pada skala maturity dibagi menjadi 6 level :
  1. Level 0 (Non-existent) : Perusahaan tidak mengetahui sama sekali proses teknologi informasi di perusahaannya 
  2. Level 1 (Initial Level) : Pada level ini, organisasi pada umumnya tidak menyediakan lingkungan yang stabil untuk mengembangkan suatu produk baru. Ketika suatu organisasi kelihatannya mengalami kekurangan pengalaman manajemen, keuntungan dari mengintegrasikan pengembangan produk tidak dapat ditentukan dengan perencanaan yang tidak efektif, respon sistem. Proses pengembangan tidak dapat diprediksi dan tidak stabil, karena proses secara teratur berubah atau dimodifikasi selama pengerjaan berjalan beberapa form dari satu proyek ke proyek lain. Kinerja tergantung pada kemampuan individual atau term dan varies dengan keahlian yang dimilikinya. 
  3. Level 2 (Repeatable Level) : Pada level ini, kebijakan untuk mengatur pengembangan suatu proyek dan prosedur dalam mengimplementasikan kebijakan tersebut ditetapkan. Tingkat efektif suatu proses manajemen dalam mengembangankan proyek adalah institutionalized, dengan memungkinkan organisasi untuk mengulangi pengalaman yang berhasil dalam mengembangkan proyek sebelumnya, walaupun terdapat proses tertentu yang tidak sama. Tingkat efektif suatu proses mempunyai karakteristik seperti : practiced, dokumentasi, enforced, trained, measured, dan dapat ditingkatkan. 
  4.  Level 3 (Defined Level) : Pada level ini, proses standar dalam pengembangan suatu produk baru didokumentasikan, proses ini didasari pada proses pengembangan produk yang telah diintegrasikan. Proses-proses ini digunakan untuk membantu manejer, ketua tim dan anggota tim pengembangan sehingga bekerja dengan lebih efektif. Suatu proses yang telah didefenisikan dengan baik mempunyai karakteristik; readiness criteria, inputs, standar dan prosedur dalam mengerjakan suatu proyek, mekanisme verifikasi, output dan kriteria selesainya suatu proyek. 
  5. Level 4 (Managed Level) : Pada level ini, organisasi membuat suatu matrik untuk suatu produk, proses dan pengukuran hasil. Proyek mempunyai kontrol terhadap produk dan proses untuk mengurangi variasi kinerja proses sehingga terdapat batasan yang dapat diterima. Resiko perpindahan teknologi produk, prores manufaktur, dan pasar harus diketahui dan diatur secara hati-hati. Proses pengembangan dapat ditentukan karena proses diukur dan dijalankan dengan limit yang dapat diukur.
  6. Level 5 (Optimized Level) : Pada level ini, seluruh organisasi difokuskan pada proses peningkatan secara terus-menerus. Teknologi informasi sudah digunakan terintegrasi untuk otomatisasi proses kerja dalam perusahaan, meningkatkan kualitas, efektifitas, serta kemampuan beradaptasi perusahaan. Tim pengembangan produk menganalisis kesalahan dan defects untuk menentukan penyebab kesalahannya. Proses pengembangan melakukan evaluasi untuk mencegah kesalahan yang telah diketahui dan defects agar tidak terjadi lagi. 

Refrensi



Tuesday, November 6, 2018

Audit SI

Pengertian Audit Sistem Informasi
Audit Sistem Informasi (Information System Audit) adalah sistem yang mengumpulkan informasi dan mengevaluasi bukti untuk memilih suatu sistem komputerisasi yang sudah diterapkan dan menerapkan sistem pengendalian internal yang memadai, semua aktiva dilindungi dengan baik agar terjaminnya integritas data, keandalan serta efektifitas dan efesiensi penyelenggaraan Info berbasis komputer.





Beberapa objek yang menjadi tujuan audit adalah meliputi :
  1. Objek Perlindungan Aset (Asset Safeguarding Objectives) . Aset SI didalam organisasi adalah HW, SW, fasilitas, user (konwledge), file data, dokumentasi sistem dan persediaan barang. Sebaiknya semua aset harus dilindungi oleh sistem pengendalian internal.
  2. Objek Integritas Data (Data Integrity Objectives). Integriti data ialah konsep dasar didalam audit SI. Data terdiri dari atribut-atribut yang berisi: kelengkapan, dapat dipercaya, bersih dan benar. Jika integritas data tidak dipelihara, maka organisasi tidak akan mendapatkan represntasi data yang benar untuk suatu aktifitas, akibatnya organisasi tidak dapat berkompetisi.
Tanpa menjaga integritas data, organisasi tidak dapat memperlihatkan potret dirinya dengan benar atau kejadian yang ada tidak terungkap seperti apa adanya.
keputusan maupun langkah-langkah penting di organisasi salah sasaran karena tidak didukung dengan data yang benar.
perlu pengorbanan biaya.
Oleh karena itu, upaya untuk menjaga integritas data, dengan konsekuensi akan ada biaya prosedur pengendalian yang dikeluarkan harus sepadan dengan manfaat yang diharapkan.
  1. Objek Efektivitas Sistem (System Effectiveness Objectives). Audit efektivitas sering dilakukan setelah sistem berjalan untuk beberapa waktu. Manajemen membutuhkan hasil audit efektivitas untuk mengambil keputusan apakah sistes terus dijalankan atau dihentikan sementara untuk proses modifikasi.
Menjaga efektivitas sistem, sistem informasi dikatakan efektif hanya jika sistem tersebut dapat mencapai tujuannya.
Biasanya audit efektivitas sistem dilakukan setelah suatu sistem berjalan beberapa waktu. 
Manajemen dapat meminta auditor untuk melakukan post audit guna menentukan sejauh mana sistem telah mencapai tujuan.
Evaluasi ini akan memberikan masukan bagi pengambil keputusan apakah kinerja sistem layak dipertahankan; harus ditingkatkan atau perlu dimodifikasi; atau sistem sudah usang, sehingga harus ditinggalkan dan dicari penggantinya
  1. Objek Efisiensi Sistem (System Efficiency Objectives). Efisiensi SI dilakukan dengan cara menggunakan sumber daya minimum untuk menyelesaikan suatu tujuan objek. Variasi sumber daya terdiri dari mesin, waktu, peripheral, S/W sistem dan pekerja. Tujuan dari perlindungan aset, integritas data, efektivitas sistem dan efisiensi sistem dapat dicapat dengan baik jika manajemen organisasi meningkatkan sistem pengendalian internalnya.

Pengertian ACL(ACCESS CONTROL LIST)
ACL (Access Control List) adalah metode menyeleksi paket data berdasarkan kategori. Access list sangat membantu ketika kita membutuhkan pengontrolan atau pengecekan dalam lalu lintas network. access list menjadi tool pilihan untuk pengambilan tindakan pada situasi seperti ini. Penggunaan access mudah untuk dimengerti adalah penyaringan data paket yang tidak diinginkan ketika mengimplementasi kebijakan keamanan.


Cara Kerja ACL
Keputusan yang telah dibuat berdasarkan pernyataan atau statement cocok dalam daftar akses, kemudian menerima atau menolak sesuai yang telah didefinisikan didalam daftar pernyataan. Perintah dalam pernyataan ACL adalah sangat penting, kalau ditemukan pernyataan yang cocok dengan daftar akses, maka router akan melakukan perintah menerima atau menolak akses.
Pada saat frame masuk ke interface, router memeriksa apakah alamat layer 2 cocok atau apakah frame broadcast. Jika alamat frame diterima, maka informasi frame ditandai dan router memeriksa ACL pada interface inbound.
Jika ada ACL, paket diperiksa lagi sesuai dengan daftar akses. Jika paket sudah cocok dengan pernyataan, paket akan diterima atau ditolak. Jika paket diterima di interface, maka akan diperiksa sesuai dengan table routing untuk menentukan interface tujuan dan switch ke interface. Lalu router memeriksa apakah interface tujuan mempunyai ACL. Jika ya, paket diperiksa sesuai dengan daftar akses. Jika paketcocok dengan daftar akses, ia akan diterima atau ditolak. Tapi jika tidak ada ACL paket diterima dan paket dienkapsulasi di layer 2 dan forward keluar interface device berikutnya.

Referensi


Sunday, May 6, 2018

Rancangan Desain Animasi



Animasi adalah gambar begerak berbentuk dari sekumpulan objek (gambar) yang disusun secara beraturan mengikuti alur pergerakan yang telah ditentukan pada setiap pertambahan hitungan waktu yang terjadi. Gambar atau objek yang dimaksud dalam definisi di atas bisa berupa gambar manusia, hewan, maupun tulisan. Pada proses pembuatannyam sang pembuat animasi atau yang lebih dikenal dengan animator harus menggunakan logika berfikir untuk menentukan alur gerak suatu objek dari keadaan awal hingga keadaan akhir objek tersebut. Perencanaan yang matang dalam perumusan alur gerak berdasarkan logika yang tepat akan menghasilkan animasi yang menarik untuk disaksikanAnimasi adalah gambar begerak berbentuk dari sekumpulan objek (gambar) yang disusun secara beraturan mengikuti alur pergerakan yang telah ditentukan pada setiap pertambahan hitungan waktu yang terjadi. Gambar atau objek yang dimaksud dalam definisi di atas bisa berupa gambar manusia, hewan, maupun tulisan. Pada proses pembuatannyam sang pembuat animasi atau yang lebih dikenal dengan animator harus menggunakan logika berfikir untuk menentukan alur gerak suatu objek dari keadaan awal hingga keadaan akhir objek tersebut. Perencanaan yang matang dalam perumusan alur gerak berdasarkan logika yang tepat akan menghasilkan animasi yang menarik untuk disaksikan
Pada tugas softskill kali ini, kelompok kami akan membuat sebuah animasi sederhana. Animasi yang kami buat  di dalamnya terdapat  background yaitu sebuah taman yang memiliki sebuah jalan dengan pohon di sebelah kanan jalan, serta tiang-tiang di sebelah kiri jalan.. Dalam animasi ini kami akan membuat  seolah gambar bergerak dan di dalam animasi ini menggunakan beberapa gambar yaitu gambar bajaj, gambar orang, gambar matahari serta gambar kupu-kupu. Untuk gambar bajaj bergerak dari ujung jalan, sedangkan untuk gambar orang bergerak menyeberangi jalan. Untuk gambar matahari bergerak dari terbit hingga terbenam dan gambar kupu-kupu terbang di atas pohon. Pembuatan animasi ini menggunakan aplikasi GIMP.
GIMP kependekan dari ( GNU Image Manipulation Program ) adalah sebuah sofware pengolah gambar yang sebelumnya berbasis di System Operasi Unix, namun sekarang telah diporting ke platform lainya seperti Microsoft windows dan Mac OS, Aplikasi pengolah gambar satu ini. GIMP hadir dengan berbagai tools menarik serta menyediakan banyak plugin yang memudahkan mengolah gambar dengan instan.









Gambar 1.1

Gambar diatas adalah sebuah background yang akan digunakan menjadi gambar dasar untuk pembuatan animasi bergerak.









Gambar 1.2

Gambar bajaj yang dibuat ke dalam animasi adalah dimana bajaj bergerak dari ujung jalan seolah-olah bergerak lurus menghampiri orang yang sedang menyeberang jalan.







Gambar 1.3
Selanjutnya adalah memasukan gambar orang dan buat animasi seolah-oleh orang tersubut sedang menyeberang jalan melintasi jaan yang ada di taman.






Gambar 1.4
Gambar kupu-kupu di atas adalah salah satu gambar penunjang dalam pembuatan animasi bergerak, yang akan dibuat seolah-olah kupu-kupu tersebut sedang terbang bebas di atas pohon yang rindang.



Monday, April 2, 2018

Software Desain Grafis & Animasi


Software Desain Grafis & Animasi



·         Desain Grafis
1.      Adobe Illustrator 



Adobe Illustrator adalah sebuah program perangkat lunak menggambar  yang diciptakan oleh Adobe Systems pada tahun 1986 dengan yang menggunakan vektor. Adobe Illustrator dan dirancang untuk bekerja dengan komputer Macintosh. Adobe Illustrator adalah LaserWriter, alat yang diproduksi oleh Apple. Adobe Illustrator adalah alat yang ampuh yang memiliki kurva belajar rendah.

2.      CorelDraw



Corel Draw merupakan program komputer yang dibuat untuk melakukan pengeditan pada garis vektor. Program ini dibuat oleh Corel, sebuah perusahaan software yang berkantor pusat di Ottawa, Kanada. Corel draw memiliki kegunaan untuk mengolah gambar, oleh karena itu banyak digunakan pada pekerjaan dalam bidang publikasi atau percetakan ataupun pekerjaan di bidang lain yang membutuhkan proses visualisasi.


3.      Kanvas ACD



ACDSee Pro Photo Manager atau lebih sering disingkat dengan ACDSee Pro saja untuk membedakan dengan varian program ini, yaitu ACDSee Photo Manager yang memiliki fitur lebih sederhana. Fungsi utama perangkat lunak ini adalah sebagai alat untuk mengolah foto-foto digital sekaligus menata koleksi gambar pada komputer pengguna hingga mempublikasikannya ke internet ataupun ke media lain, misalnya ke dalam CD atau DVD. Program ini juga dapat memutar rekaman audio-video yang dihasilkan dari kamera digital hingga handycam.

4.      Creature House Expression


Creature House Expression adalah editor grafis vektor pemenang penghargaan yang dikembangkan oleh Creature House di Hong Kong, yang didirikan oleh Alex S.C. Hsu dan Irene H. H. Lee.

5.      Zoner Draw



Zoner Draw  adalah Vektor Graphics Editor yang dibuat untuk memudahkan serta untuk dapat membuat  gambar, peta, ilustrasi, dll. Aplikasi ini dirancang untuk membuat bentuk sendiri, menyisipkan gambar, dan menggunakan template untuk album, kartu nama, label CD, brosur, kartu ucapan, undangan, dll. Fitur Zoner Menggambar termasuk alat untuk ilustrasi dan desain gambar seperti bentuk-bentuk geometris, termasuk pre-defined poligon, mengedit kurva canggih, dan jenis mengisi. Ini mencakup perangkat untuk peta dan gambar seperti denah, diagram pemasaran, diagram proses dan juga merupakan alat yang populer untuk mempersiapkan berbagai gambar web.

·         Animasi
A.    Animasi 2 Dimensi
1.      Macromedia Flash



Adobe Flash (dahulu bernama Macromedia Flash) adalah salah satu perangkat lunak komputer yang merupakan produk unggulan Adobe Systems. Adobe Flash dirancang untuk membuat gambar vektor maupun animasi gambar tersebut. Berkas yang dihasilkan dari perangkat lunak ini mempunyai file extension .swf dan dapat diputar di penjelajah web yang telah dipasangi Adobe Flash Player.

Adobe Flash merupakan sebuah program yang didesain khusus oleh Adobe dan program aplikasi standar authoring tool professional yang digunakan untuk membuat animasi dan bitmap yang sangat menarik untuk keperluan pembangunan situs web yang interaktif dan dinamis.

2.      Easy GIF Animator 5 Pro



Easy Gif Animator Pro Full merupakan aplikasi yang dapat membantu anda untuk membuat sebuah animasi dengan format gif dalam berbagai bentuk. Software yang satu ini memiliki fitur yang sangat lengkap untuk pembuatan animasi Gif dan juga memiliki tampilan antarmuka program yang sederhana sehingga sangat mudah dipahami bahkan oleh pemula sekalipun. Anda dapat membuat berbagai macam animasi dengan menggunakan program Easy Gif Animator Pro Full ini seperti animasi text, banner, animasi flash, dan juga animasi gambar.

3.      Corel Rave


Corel rave merupakan sebuah aplikasi berbasiskan vector yang baisa digunakan untuk membuat animasi bergerak yang dibuat oleh perusahaan corel.
4.      Vectorian Giotto

Adalah perangkat lunak yang diciptakan oleh Hatake Kakashi yang dibuat lebih efektif dan kaya fitur untuk menciptakan animasi 2D yang kompleks. Vectorian Giatto beberapa alat yang sangat berguna efek, dan fitur untuk membuat animasi. Beberapa alat yang disediakan antara lain: shapes, pencil, brush, texttool, eye dropper, dll. Vectorian Giatto dapat menyisipkan gambar, suara, adegan, waktu, dll.

5.              Synfig Studio


Synfig studio adalah untuk mengisi kesenjangan yang berada diantara kedua frame yang dibuat (disebut juga dengan istilah "keyframe") dan menciptakan animasi yang mengalir secara lembut. proses ini disebut Tweening. Tampilan utamanya dibagi menjadi empat jendela yang berbeda antara lain: tools window, navigator window, editing window, dan parameters window.

B.     Animasi 3 Dimensi
1.      3D Studio Max



3D Studio Max (bisa disebut juga 3ds Max atau hanya MAX) adalah sebuah perangkat lunak grafik vektor 3-dimensi dan animasi, ditulis oleh Autodesk Media & Entertainment (dulunya dikenal sebagai Discreet and Kinetix. Perangkat lunak ini dikembangkan dari pendahulunya 3D Studio fo DOS, tetapi untuk platform Win32.

2.      Autodesk Maya


Maya adalah software 3D modeling maupun animasi, khususnya character modeling dan character animation. Autodesk Maya atau sering disingkat menjadi Maya, adalah software desain grafis 3D yang mampu dioperasikan pada Windows, Mac, dan Linux. Pada awalnya software ini dikembangkan oleh Alias System Corporation (Alias|Wavefront), namun saat ini berada di bawah Autodesk, Inc. Autodesk maya 2013 menyediakan perangkat tools untuk animasi, pemodelan, simulasi, matchmoving dan compositing untuk membantu anda menghasilkan karya yang berkualitas.

3.      Light Wave



LightWave (atau, lebih sesuai, LightWave 3D) adalah sebuah program grafik yang di desain khusus untuk pemodelan 3D, rendering, dan animasi. Meskipun program ini berasal dari Commodore Amiga, dia telah diport untuk mendukung Mac OS X, Windows, dan mesin rendernya telah diport ke platform Linux. Lightwave telah sejak lama dikenal karena kemampuan renderingnya yang bagus dan antarmuka pengguna yang tidak biasa (misalnya, icon tidak digunakan; dan fungsi diberikan judul deskriptif). Seperti banyak paket 3D lainnya Lightwave juga terdiri dari dua bagian, lingkungan pemodelan objek di mana model 3d atau "meshes" diciptakan dan lingkungan animasi di mana model diatur dan dianimasikan untuk render.

4.      Cinema 4D


Cinema 4D adalah software yang lengkap, untuk membuat animasi 3D dan relatif mudah digunakan dan tingkat kualitasnya bagus dan animasinya hampir seperti nyata. Dalam dunia grafis ada software komersial yang bernama Cinema 4D, software ini di ciptakan oleh perusahaan Maxon yang ada di Jerman. Software grafis ini termasuk dalam high-end 3D computer graphics, dengan kemampuan polygonal/subd modelling, animating, lighting, texturing dan rendering. Aplikasi ini bergantung pada banyak digunakan teknologi komputer 3D yang bekerja dengan cara menciptakan kelompok "titik" (dikenal sebagai vektor) yang membentuk permukaan ketika terhubung.

5.          Nuke



Nuke merupakan aplikasi compositor yang dibuat yang dibuat oleh The Foundry. Aplikasi ini tidak memberikan fasilitas modeling atau animasi. Nuke mengkhususkan diri pada proses akhir, penyatuan dan pemberian efek semua gambar yang telah dirender, atau biasa disebut dengan bagian composting. 

Refrensi