Pengertian penderitaan
Penderitaan adalah bahasa yang sering kita dengar.
Penderitaan berasal dari kata derita.Kata derita berasal dari bahasa
Sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau
merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. penderitaan bisa bersifat lahir dan
bersifat batin. Setiap manusia memiliki penderitaan yang berbeda –beda. Manusia
dikatakan menderita apa bila dia memiliki masalah, depresi karena tekanan
hidup, dan lain .
Contoh-contoh penderitaan
Di bawah ini adalah beberapa contoh penderitaan yang mungkin
sering kita lihat di lingkungan kita
Pemutusan hak kerja
Bagi orang yang sudah berkeluarga mungkin penderitaan ini
yang paling di takutkan apalagi bagi seorang ayah yang mempunyai
kewajiban
menafkahi keluarganya,hal ini akan berdampak buruk tidak
hanya bagi sang
yah namun juga bagi keluarganya.
Kehilangan orang tua
Hubungan kita dengan orang tua merupakan suatu hubungan yang
unik. Oleh sebab itu pasangan diharapkan bisa memahami makna kehilangan ini.
Misalnya dengan berusaha menggantikan posisinya demi mendukung pasangan. Antara
lain dengan cara selalu berada di dekatnya, menjadi pendengar yang baik, dan
selalu siap membantunya.
Siksaan
Digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologi. Siksaan dapat digunakan sebagai suatu cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah. Sepanjang sejarah, siksaan telah juga digunakan sebagai cara untuk memaksakan pindah agama atau cuci otak politik.
Phobia
Phobia adalah ketakutakan terhadap sesuatu secara
berlebihan. Phonia bisa disebabkan karena trauma atau pengalaman buruk yang
peranhdialami orang tersebut pada waktu masih kecil atau pengalaman unik yang
tak terlupakan. Beberapa jenis phobia yang sering kita jumpai adalah phobia
terhadap ketinggian, hewan peliharaan kegelapan dan reptil.
ternyata phobia sendiri terbagi dari menjadi beberapa jenis
yaitu :
Clinophobia
Agrizoophobia
Novercaphobia
Heliophobia
Alektorophobia
Amaxophobia
Hedonophobia
Sinophobia
Soceraphobia
Ombrophobia
Pharmacophobia
Sifat siksaan psikis
Kebimbangan, siksaan ini terjadi ketika manusia sulit untuk
menentukan pilihan yang mana akan meraka ambil dan mereka tidak ambil. Situasi
ini sangat membuat psikis manusia tidak stabil dan butuh pertimbangan yang amat
sangat sulit.
Kesepian, merupakan perasaan sepi yang amat sangat tidak
diinginkan oleh setiap manusia. Pada hakikatnya manusia itu adalah makhluk yang
bersosial ,hidup bersama dan tidak hidup seorang diri.Faktor ini dapat
mengakibatkan depresi kejiwaan yang berat dan merupakan siksaan paling mendalam
yang menimpa rohani manusia
Ketakutan, adalah suatu reaksi psikis emosional terhadap
sesuatu yang ditakuti oleh manusia. Rasa takut ini dapat menimbulkan traumatik
yang amat mendalam. Dampaknya manusia bisa kehilangan akal pikirannya dan
membuat manusia berkejatuhan mental.
Kekalutan Mental
Pengertian kekalutan mental
Pengertian kekalutan mental merupakan suatu keadaan dimana jiwa seseorang mengalami kekacauan dan kebingungan dalam dirinya sehingga ia merasa tidak berdaya. Saat mendapat kekalutan mental berarti seseorang tersebut sedang mengalami kejatuhan mental dan tidak tahu apa yang mesti dilakukan oleh orang tersebut. Dengan mental yang jatuh tersebut tak jarang membuat orang yang mengalami kejatuhan mental menjadi tak waras lagi atau gila. Karena itu orang yang mengalami kejatuhan atau kekalutan mental seharusnya mendapat dukungan moril dari orang-orang dekat di sekitarnya seperti orangtua, keluarga atau bahkan teman-teman dekat atau teman-teman pergaulannya. Hal tersebut dibutuhkan agar orang tersebut mendapat semangat lagi dalam hidup.
Pengertian kekalutan mental
Pengertian kekalutan mental merupakan suatu keadaan dimana jiwa seseorang mengalami kekacauan dan kebingungan dalam dirinya sehingga ia merasa tidak berdaya. Saat mendapat kekalutan mental berarti seseorang tersebut sedang mengalami kejatuhan mental dan tidak tahu apa yang mesti dilakukan oleh orang tersebut. Dengan mental yang jatuh tersebut tak jarang membuat orang yang mengalami kejatuhan mental menjadi tak waras lagi atau gila. Karena itu orang yang mengalami kejatuhan atau kekalutan mental seharusnya mendapat dukungan moril dari orang-orang dekat di sekitarnya seperti orangtua, keluarga atau bahkan teman-teman dekat atau teman-teman pergaulannya. Hal tersebut dibutuhkan agar orang tersebut mendapat semangat lagi dalam hidup.
Gejala-gejala seseorang mengalami kekalutan mental
Jasmaninya sering merasakan pusing-pusing, sesak
napas, demam dan nyeri pada lambung.
Jiwanya sering menunjukkan rasa cemas, ketakutan, patah
hati, apatis, cemburu, dan mudah marah.
Tahap-tahap gangguan kejiwaan
Tahapan-tahapan gangguan jiwa adalah :
Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si
penderita baik jasmani maupun rohaninya.
Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif, yaitu mundur
atau lari, sehingga cara bertahan dirinya salah, pada orang yang tidak
menderita gangguan kejiwaan bila menghadapi persoalan, justru lekas memecahkan
problemnya, sehingga tidak menekan perasaannya.
Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan
yang bersangkutan mengalami gangguan.
I. Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental
Kepribadian yang lemah.
Terjadinya konflik sosial budaya.
Cara pematangan batin.
J. Proses kekalutan mental
Proses-proses kekalutan mental yang dialami oleh seseorang
mendorongnya ke arah
Positif : trauma (luka jiwa) yang dialami dijawab secara
baik sebagai usaha agar tetap survive dalam hidup, misalnya melakukan sholat
tahajut waktu malam hari untuk memperoleh ketenangan dan mencari jalan keluar
untuk mengatasi kesulitan yang dihadapinya, ataupun melakukan kegitan yang
positif setelah kejatuhan dalam kehidupan.
Negatif : trauma dialami diperlannkan atau diperturutkan,
sehingga yangbersangkutan mengalami frustasi,yaitu tekanan batin akibat tidak
tercapainya apa yang diinginkan.
Pendertitaan dan Perjuangan
Hubungan penderitaan dan perjuangan
Setiap manusia yang ada di dunia ini pasti akan mengalami penderitaan, baik yang berat maupun yang ringan. Penderitaan adalah bagiuan kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena tergantung kepada manusia itu sendiri bisa menyelesaikan masalah itu semaksimal munkgin apa tidak. Manusia dalah makhluk berbudaya, dengan budaya itulah ia berusdaha mengatasi penderitaan yang mengancam hidupnya atau yang dialaminya. Hal ini bisa mebuat manusia kkreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau berada di sekitarnya. Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekuensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, tetapi juga harus merasakan penderitaan. Manusia juga harus optimis tiap mengalami penderitaan tersebut. Katena penderitaan sebagaimana halnya hanya sebagai ujian dari yang Maha Kuasa. Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya untuk meneruskan kelangsungan hidup. Caranya manusia terssebut harus berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada dan disertai doa kepada Tuhan supaya kita bisa terhindar dari segala bahaya dan malapetaka. Manusia hanya berencana tetapi Tuhan juga yang menentukan. Kelalaian manusia bisa menjadi sumber dari segala penderitaan tersebut. Penderitaan yang terjadi selasin dialami sendiri ole orang yang bersangkutan, tetpi juga bisa dialamai oleh orang lain. Penderitaan juga bisa terjadi akibat kelalaian orang lain atau penderitaan orang lain.
Hubungan penderitaan dan perjuangan
Setiap manusia yang ada di dunia ini pasti akan mengalami penderitaan, baik yang berat maupun yang ringan. Penderitaan adalah bagiuan kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena tergantung kepada manusia itu sendiri bisa menyelesaikan masalah itu semaksimal munkgin apa tidak. Manusia dalah makhluk berbudaya, dengan budaya itulah ia berusdaha mengatasi penderitaan yang mengancam hidupnya atau yang dialaminya. Hal ini bisa mebuat manusia kkreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau berada di sekitarnya. Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekuensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, tetapi juga harus merasakan penderitaan. Manusia juga harus optimis tiap mengalami penderitaan tersebut. Katena penderitaan sebagaimana halnya hanya sebagai ujian dari yang Maha Kuasa. Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya untuk meneruskan kelangsungan hidup. Caranya manusia terssebut harus berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada dan disertai doa kepada Tuhan supaya kita bisa terhindar dari segala bahaya dan malapetaka. Manusia hanya berencana tetapi Tuhan juga yang menentukan. Kelalaian manusia bisa menjadi sumber dari segala penderitaan tersebut. Penderitaan yang terjadi selasin dialami sendiri ole orang yang bersangkutan, tetpi juga bisa dialamai oleh orang lain. Penderitaan juga bisa terjadi akibat kelalaian orang lain atau penderitaan orang lain.
Penderitaan , Media Massa dan Seniman
Hubungan penderitaan, media masa dan seniman
Hubungan penderitaan, media masa dan seniman
Bagi media masa dan seniman penderitaan dibuat melalui karya
sastra yang dapat dikomunikasikan kepada masyarakat sehingga ikut merasakan
penderiaan tersebut. Dalam dunia modern sekarang ini kemungkinan terjadi
penderitaan itu lebih besar. Hal ini telah dibuktikan oleh kemajuan teknologi
dan sebagainya. Penderitaan yang terjadi di seluruh dunia merupakan salahs atu
obyek sasaran media massa untuk membuat berita,kemudian akan sampai ke seluruh
penjuru masyarakat termasukpara seniman yang kemudian akan mengapresiasikan
rasasimpatinya melalui karya seni
Penderitaan dan Sebab-sebabnya
Sebab-sebab timbulnya penderitaan
Sebab-sebab timbulnya penderitaan
Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Penderitaan ini menyangkut tentang manusia dan lingkungan
sekitarnya. Penderitaan ini kadang disebut nasib buruk. Nasib buruk ini dapat
diperbaiki manusia hingga menjadi nasib baik. Dengan kata lain manusialah yang
dapat memperbaiki nasibnya. Tetapi kalau takdir Allah yang menentukan kita
hanya bisa menerima, sedangkan nasib buruk itu manusia sebagai penyebabnya.
Maka dari itu manusia dituntut untuk berusaha untuk mendapatkan kehidupan
sebaik baiknya dengan cara yang baik pula.
Apabila kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan
sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci
sebagai berikut:
a. Penderitaan yang timbul karena
perbuatan buruk manusia.
Penderitaan yang
menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan
sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan ini
kadang disebut nasib buruk. Nasib buruk mi dapat diperbaiki manusia supaya
menjadi baik. Dengan kata lain, manusialah yang dapat memperbaiki nasibnya.
Perbedaan nasib buruk dan takdir, kalau takdir, Tuhan yang menentukan sedangkan
nasib buruk itu manusia penyebabnya.
b. Penderitaan yang timbul karena
penyakit, siksaan/azab Tuhan.
Penderitaan manusia
dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan/azab Tuhan. Namun kesabaran,
tawakal, dan optimisme dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi
penderitaan itu. Banyak contoh kasus penderitaan semacam mi dialami manusia.
Beberapa kasus penderitaan dapat diungkapkan bentuk ini:
1. Seorang anak lelaki buta sejak dilahirkan, diasuh dengan
tabah oleh orang tuanya. Ia disekolahkan, kecerdasannya luar biasa. Walaupun ia
tidak dapat melihat dengan mata hatinya terang benderang. Karena kecerdasannya,
ia memperoleh pendidikan sampai di Universitas, dan akhirnya memperoleh gelar
Doktor di Universitas Di Sorbone Perancis. Dia adalah Prof. Dr. Thaha Husen,
Guru besar Universitas di Kairo Mesir.
2. Nabi Ayub mengalami siksaan Tuhan, Tetapi dengan
sabar ia menerima cobaan ini. Bertahun-tahun ia menderita penyakit kulit,
sehingga istrinya bosan memeliharanya, dan ia dikucilkan. Berkat kesabaran dan
pasrah kepada Tuhan, sembuhlah Ia dan tampak lebih muda, sehingga istrinya
tidak mengenalinya lagi. Di sini kita dihadapkan kepada masalah sikap hidup
kesetiaan, kesabaran, tawakal, percaya, pasrah, tetapi juga sikap hidup yang
lemah, seperti kesetiaan dan kesabaran sang istri yang luntur, karena penyakit
Nabi Ayub yang lama.
Pengaruh Penderitaan
Orang yang
mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap
dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap
negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa,
putus asa, ingin bunuh diri. Sikap mi diungkapkan dalam peribahasa “sesal
dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna”, “nasi sudah menjadi bubur”.
Kelanjutan dan sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin
atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup.
Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dan penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dan kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti, misalnya anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa; anti ibu tiri, ia berjuang melawan sikap ibu tiri; anti kekerasan, ia berjuang menentang kekerasan, dan lain-lain.
Apabila sikap negatif dan sikap positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca, penonton, maka para pembaca, para penonton akan memberikan penilaiannya.
Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dan penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dan kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti, misalnya anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa; anti ibu tiri, ia berjuang melawan sikap ibu tiri; anti kekerasan, ia berjuang menentang kekerasan, dan lain-lain.
Apabila sikap negatif dan sikap positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca, penonton, maka para pembaca, para penonton akan memberikan penilaiannya.
Penilaian itu dapat berupa kemauan untuk mengadakan
perubahan nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan perbaikan
keadaan. Keadaan yang sudah tidak sesuai ditinggalkan dan diganti dengan
keadaan yang lebih sesuai. Keadaan yang berupa hambatan harus disingkirkan.
Sumber :
http://rayrizqie.blogspot.co.id/2015/05/ibd-bab-6-manusia-dan-penderitaan.html
No comments:
Post a Comment